Minggu, 19 Oktober 2014

warna-warni kita.

Untuk kamu,
Seseorang yang sudah mengajarkan warna-warni kehidupan.

Terlalu banyak kenangan kehidupan yang kita lalui, sehingga sulit bagiku untuk mengungkapkan semua rasa ini..
Jika di gambarkan pun sulit menentukan warna apa yang sesuai untuk memperindah gambar kehidupan ini.

Hitam?
Aku rasa tidak segelap itu kehidupan yang kita lalui tapi hitam membuat aku merasakan sebuah kenyaman atas segala perlindungan yang kamu berikan atau ancaman kejahatan sekalipun.

Putih?
Aku rasa juga tidak, perjalanan kita tidak selurus jalan tol, tol saja terkadang terdapat tikungan yang tajam dan sesuci bayi yang baru dilahirkan.. tapi putih membuat semuanya menjadi nyaman.

Merah muda?
Aku rasa kita bukan remaja yang sedang mengalami masa puber, yang sedang merasakan jatuh cinta.. walaupun engkau tau bahkan menyadari bahwa hati ini selalu merindukanmu, yang ku sebut dalam setiap doa ku..

Merah?
Aku rasa kita sudah dewasa sehingga dapat saling berfikir jernih.. tidak perlu adanya emosi tetapi semua masalah yang ada, bisa kah kamu lebih mengerti aku? Aku hanya seorang manusia, yang pasti memiliki kekurangan..
Merah menggambarkan betapa besar perjuangan kita selama ini tapi engkau lupakan itu!

Biru?
 Aku rasa tidak mungkin kita mampu menjalani semua ini tanpa didasari saling nyaman dan mencoba untuk mengerti.

Kuning?
Seperti warna matahari yang memberikan kehangatan, begitupun kamu.. yang membuat aku merasa hangat dan nyaman bersamamu.

Hijau?
Warna yang memberikan suatu keajaiban, kenapa dikatakan keajaiban? Jawabannya lihatlah tumbuhan yang tumbuh secara indah yang hanya ditanam oleh bibit tumbuhan dan dipupuk dengan baik serta dirawat penuh kasih sayang..
Sama hal nya dengan aku yang kau rawat dan jaga penuh kasih sayang, tetapi ketika engkau memiliki tanaman baru yang lebih indah kau hancurkan aku dengan keegoisanmu.

Abu-abu ?
Bosan. Aku jenuh dengan semua kegoisannmu, yang kau perlukan disaat engkau butuhkan! Hey! Aku manusia, punya hati, akal, dan perasaan!
Jangan kau anggap aku seperti barang yang kau buang saat tidak diperlukan.
Bisakah kamu menyadari nya, ada seseorang yang memikirkan keadaanmu! Tapi kamu bahkan tidak mengerti!
Pernah terbenak dalam pikiranku untuk melupakanmu bahkan mencari penggantimu! Tapi itu terlalu sulit! Mengingat hati ini telah kau kunci dan tidak ada yang dapat membukanya..


Masih banyak warna yang dapat menggambarkan ini semua! Tetapi seperti sudah yang aku katakan sulit untuk menggambarkan semuanya...

Aku harap kau mengerti walau aku bukan yang terbaik...

Terima kasih

Wanita yang kau butuhkan saat diperlukan..

Kamis, 28 November 2013



Kehidupan itu sungguh suatu misteri. Banyak kejadian yang tak terduga yang terkadang menimpa kita. Itu lah yang aku rasakan, kejadian demi kejadian yang datang membawa kesedihan.
Aku putra sulung di keluargaku. Sebagai seorang anak aku ingin selalu bersama kedua orang tuaku, mereka yang menjaga dan mendidikku sehingga aku menjadi anak yang berbudi baik. Bahkan, dari tahun ke tahun aku selalu menjadi juara kelas, menjadi kebanggaan guru n di puji kesantunanku oleh orang-orang di sekelilingku. Itu semua berkat kedua orang tuaku…
Tapi keadaan berubah ketika aku duduk di kelas 2 smp. prahara rumah tangga yang membuat kedua orang tuaku harus bercerai. Aku tidak lagi bisa merasakan hangatnya keluarga. Rumah yang dulu bagiku adalah sebuah syurga, kini berubah jadi tempat gelap yang membosankan. Tak ada lagi kedamaian yang aku rasa. Tak ada lagi ayah yang dulu selalu mengajariku banyak hal tentang hidup, mengajariku menjadi lelaki yang tangguh. Tak ada lagi ibuku yang dulu selalu mengingatkanku untuk mengerjakan PR, menyiapkan buku sekolah. Tak bisa lagi aku lihat ibuku memasak makanan untukku…
Aku kehilangan semua itu yang harusnya masih aku miliki. Dan aku pun harus melanjutkan hidup tanpa orangtuaku. aku memilih tuk tidak ikut ayah atau ibuku, karena saat itu aku kecewa pada keputusan yang mereka ambil. Entah berapa kali aku menangisi nasibku, aku selalu bertanya kenapa harus terjadi padaku?
Banyak yang berubah dariku saat itu, pergaulanku makin bebas, karena yang aku pikirkan saat itu hanya bagaimana aku bisa melupakan masalah keluargaku. Beberapa guru dari sekolahku juga sempat mencariku karena aku menghilang 1 bulan dari sekolah. Mereka memberiku semangat dan dukungan. Sampai aku lulus, aku mendapat tawaran beasiswa tuk melanjutkan sekolahku. Tapi aku menolaknya. Entah apa yang aku pikirkan saat tu.
Hidup luntang lantung kesana kemari, sudah aku jalani. Kerja serabutan ikut siapa saja yang mau membawaku. Rasa rindu pada keluarga sering kali membuatku lemah. Tapi aku belum ingin kembali pada mereka, aku masih ingin memuaskan diri menikmati pilihanku. Sesekali aku mengunjungi ibuku, tapi lebih sering ke ayah aku.
Tahun ke tahun makin bertambah usiaku, aku mulai berpikir masa depan. Aku perbarui hidupku, aku kembali pada ibuku, aku ingin membantu ibuku. Aku sudah banyak kehilangan hal-hal yang berarti dalam hidupku. Aku berharap hidupku akan lebih baik. Dan akhirnya aku mulai kembali menjadi diriku yang dulu. meski tidak lengkap tapi aku kembali punya keluarga…
Aku senang dan bersyukur bisa melalui masa-masa pahitku. Tapi siapa sangka, Tuhan kembali mengujiku dengan musibah yang jauh lebih besar. Karena sebuah kecelakaan, aku harus kehilangan satu kakiku. Sedih, marah, putus asa, menjadi satu melemahkan semangat hidupku. Bagaimana bisa ini terjadi? Dan kenapa harus aku? Tuhan belum cukupkah ujian yang harus aku lalui? Kenapa harus dengan cara ini KAU mengujiku? Bagaimana hidupku nanti? Kenapa nasibku begitu malang? Tangisanku tak henti-henti mnyesali keadaan ini.
Dan yang lebih menyakitkan hatiku adalah sikap ibuku yang berubah padaku. Di saat aku hanya bisa terbaring menahan sakit, aku juga harus mendengar kata-kata yang pedas keluar dari mulut ibuku. Kenapa ibuku mengumpat seolah-olah aku yang menginginkan musibah ini.
Masa penyembuhanku membutuhkan waktu yang lama, dan aku harus melewatinya sendiri, Aku berusaha tegar di depan smua orang. tapi saat aku sendiri, aku tak mampu menahan tangisku. Saat aku lihat pahaku yang berbalut perban setelah di amputasi. Dimana kakiku? rasanya masih teringat jelas saat aku jalan dengan dua kakiku, tapi kenapa sekarang jadi seperti ini?
Begitu berat menerima kenyataan ini. Kadang aku berharap ini hanya mimpi. Hari-hariku penuh kesedihan. Kurangnya perhatian membuat aku makin terpuruk. Aku merasa mereka menganggapku sampah. Aku hanya bisa berdoa semoga aku di beri kekuatan. Aku berjuang melawan sakitku. Aku ingin sembuh, aku tidak mau terlalu lama membebani mereka.
Setelah aku sembuh, aku bergabung dengan orang-orang yang bernasib seperti aku di sebuah yayasan. Disini lah aku belajar membiasakan diri dengan keadaanku. pelan-pelan percaya diriku mulai tumbuh. Tapi terkadang aku iri melihat mereka yang selalu dikunjungi keluarganya tiap minggu. sedangkan aku, hanya bisa memperhatikan satu persatu mereka yang datang, aku berharap ada keluargaku… walau akhirnya aku kecewa. kemudian aku lebih memilih menyendiri di kamar menyembunyikan mataku yang berkaca-kaca.
Hanya sesekali telepon dari ayahku yang bisa sedikit menenangkan aku. Dan teman-teman yang sudah seperti saudaraku yang membuat hariku terasa menyenangkan. Membuatku tersenyum dan dalam hatiku berkata, aku bisa melewati semua ini.
Sebagai penyandang cacat, aku butuh kaki palsu untuk memudahkan aku beraktifitas. Harganya cukup mahal bagi aku. Aku gak mungkin lagi minta orang tuaku, sudah terlalu banyak yang mereka keluarkan untuk aku. Dengan bantuan teman-temanku, aku dapatkan proposal dari Dinas Sosial dan Rumah Sakit. Proposal itu lah yang aku gunakan untuk meminta sumbangan dari toko ke toko.
Dengan rasa malu dan takut, aku datangi satu per satu toko… rasanya mau nangis kalau ingat kejadian itu, Di bawah terik matahari aku berjalan tertatih dengan satu tongkat penyangga. Dalam hatiku bertanya “apakah aku pengemis?” Oh tuhan… aku tak pernah membayangkan hidupku akan begini.
Hari itu banyak toko-toko yang aku masuki, sebagian bisa memahami, bahkan memberi suport, tapi ada juga yang ketus… dia lemparkan uang seribu ke mukaku, astaghfirullah tuhan kuatkan aku, dalam hatiku. Sehina ini kah aku? Inilah perjuanganku, aku harus kuat.
Aku selalu berusaha menguatkan diriku. Ternyata meminta adalah hal yang bisa merendahkan diri kita. Aku berdoa pada tuhan, ‘tuhan, sungguh aku terpaksa melakukan ini, hanya ini yang aku mampu lakukan saat ini, tuhan jadikan lah ini awal yang baik’.
Setelah sore aku pulang dengan hati yang sedikit lega, karena sudah ngantongin uang tuk beli kaki palsu. Tapi aku tidak menceritakan hal ini pada keluargaku. Besoknya aku bawa uang itu ke rumah sakit dan kekurangan biayanya di tanggung oleh donatur.
Ternyata benar, di setiap musibah ada hikmah yang bisa di ambil. Kita harus ikhlas dan bersabar menghadapinya.
Aku bisa belajar banyak hal, banyak pengalaman yang aku dapat dari sana. Sekarang, meski fisikku tidak sempurna, aku bisa menjalani hidup seperti biasa. Aku bekerja di sebuah laundry. Walaupun gajiku terbilang di bawah rata-rata, aku tetap bersyukur masih ada orang yang mau memperkerjakan aku. Selalu yakin dan berusaha sekuat tenaga, tak ada yang tak mungkin.

KATA KATA MOTIVASI


Kenali terlebih dahulu sebelum menilai, karena yang tampak indah tak selalu indah dan yang tampak buruk tak selalu buruk.
Hidup tanpa mempunyai TUJUAN sama seperti " Layang-layang putus" Miliki tujuan dan PERCAYALAH anda dapat mencapainya.
Orang bijak adalah orang yang selalu belajar dari kegagalannya sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang selalu menutupi kegagalannya.
Orang yang gagah perkasa itu bukan orang yang bertubuh kekar melainkan orang yang mampu mengendalikan emosinya ketika marah.
Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah.
Jangan pernah berfikir tidak akan pernah bisa mendaptkan dia, meraih cita-cita,dan segala hal yang kau inginkan.
Orang sukses takkan pernah mengeluh bagaimana kalau akan gagal,namun berusaha bagaimana untuk berhasil.
Genggamlah bumi sebelum bumi menggengam anda, pijaklah bumi sebelum bumi memijak anda,maka perjuangkanlah hidup ini sebelum anda memasuki perut bumi.
Jangan sesali apa yang telah terjadi kemarin, tapi jika kamu tak mampu menjadi lebih baik hari ini, kamu patut menyesali.
Hargai apa yang kamu miliki saat ini. Kebahagiaan tak akan pernah datang kepada mereka yang tak menghargai apa yang telah dimiliki.
Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yang tak terkatakan. Tak semua bisa memahami, tapi sahabat selalu mengerti.
Kebencian hanya merugikan diri sendiri, tersenyumlah ketika disakiti. Hati tanpa benci membentuk jiwa yang tegar dan damai.
Cinta mungkin akan membuatmu terluka, tapi ia membuatmu semakin dewasa. Jadilah pribadi yang selalu memaafkan, terutama hatimu.
Jika sewaktu waktu kita jatuh bukan berarti tidak bisa bangun kembali, kecuali jika memang kita memilih menyerah.
Ketika anda merasa mengatahui banyak hal sesungguhnya itu pertanda bahwa anda tidak tahu banyak hal.
Pernikahan samasekali bukan akhir dari rangkaian cerita "cinta" yang selama ini anda rajut karena sebenarnya anda belum memulai apapun.
Seringkali kita merasa mencintai tetapi yang terjadi sebenarnya adalah kita hanya mementingkan pengakun atas eksistensi kita.
Berbahagialah anda jika masih bisa merasa sedih karena itu artinya anda siap menerima kebahagiaan.
Kebahagiaanmu tidak ditentukan oleh orang lain, tapi oleh dirimu sendiri. Apa yang kamu lakukan hari ini, tentukan bahagia masa depanmu.
Salah satu hal tersulit dalam hidup adalah tetap menjadi dirimu sendiri ketika semua orang berusaha mengubahmu menjadi orang lain.
Kamu tak bisa kembali ke masa lalu dan mengubah sebuah awal yang buruk, namun kamu bisa membuat akhir yang indah, mulai saat ini!
Janganlah berdoa untuk hidup yang mudah, tetapi berdoalah untuk menjadi manusia yang tangguh.
Jangan terlalu bergantung pada orang lain. faktanya kamu lebih kuat dari apa yang kamu pikirkan, hanya kamu tidak mempercayainya.
Hidup ini pilihan. Apapun yang membuatmu sedih, tinggalkanlah...tanpa rasa takut akan hilangnya kebahagiaan di masa depan.